Automatic Exchange of Information

Automatic Exchange of Information/AEO) adalah proses di mana lembaga keuangan di suatu negara secara otomatis berbagi informasi tentang pemegang rekening mereka dengan otoritas pajak di negara lain. Otoritas pajak dapat menggunakan informasi ini untuk menindak penghindaran dan penggelapan pajak.

Indonesia telah menjadi peserta AEOI sejak tahun 2018. Indonesia telah menandatangani Multilateral Competent Authority Agreement (MCAA) sebagai bagian dari komitmen AEOI, yang menetapkan prosedur teknis dan administratif. Negara menerapkan peraturan UU No. 24 Tahun 2009 dan Peraturan Presiden No. 36 Tahun 2014 untuk mengimplementasikan AEOI.

Lembaga keuangan di Indonesia perlu mengikuti pelatihan AEOI karena mereka wajib mematuhi persyaratan AEOI yang sangat penting. Pelatihan ini harus mencakup topik-topik berikut:

• Tujuan AEOI
• Ruang lingkup AEOI
• Prosedur teknis dan administratif untuk AEOI
• Hukum dan peraturan di Indonesia mengenai AEOI
• Risiko dan tantangan AEOI

Berikut ini adalah beberapa manfaat utama dari memberikan pelatihan Pertukaran informasi secara otomatis kepada karyawan di industri keuangan:

• Dapat membantu memastikan kepatuhan terhadap persyaratan AEOI.
• Dapat membantu melindungi privasi pelanggan.
• Dapat membantu mencegah kejahatan keuangan.
• Dapat membantu meningkatkan reputasi bisnis.

Training AEOI merupakan investasi penting bagi setiap lembaga keuangan di Indonesia yang ingin mematuhi persyaratan AEOI. Dengan memberikan pelatihan yang sesuai kepada karyawan, perusahaan dapat membantu melindungi pelanggan, karyawan, dan reputasi mereka.

Untuk meningkatkan pemahaman mengenai Sistem kerja Pertukaran informasi secara otomatis, PUSDIKLAT PEMENDAGRI akan menyelenggarakan “DIKLAT AUTOMATIC EXCHANGE OF INFORMATION (AEOI)” pada:

JADWAL DIKLAT SEMESTER 2 TAHUN ANGGARAN 2025