Bimtek Penyusunan Neraca Awal Dan Akhir Pemerintah Daerah

Bimtek Penyusunan Neraca Awal & Akhir Pemerintah – Setiap laporan keuangan yg terdiri atas laporan realisasi APBN atau APBD, neraca, Kita dapat menyusun laporan arus kas dan catatan atas laporan keuangan dengan menggunakan standar akuntansi. Tujuan berdasarkan laporan tadi merupakan untuk mengetahui seberapa banyaknya penggunaan anggaran yg telah terlaksana sesuai dengan kebutuhan selama tiga bulan atau selama setahunnya. Satuan kerja Pemda harus menyusun laporan pertanggungjawaban anggaran yang telah mereka terima dalam dokumen pelaksanaan anggaran atau DPA pada aktivitas tahunan.

Neraca awal satuan kerja Pemda adalah menyajikan suatu liputan tentang posisi keuangan SKPD mencakup aset, kewajiban, & rekening ekuitas dana buat pertama kali yaitu dalam waktu awal penggunaan sistem akuntansi. Dan neraca awal adalah dasar dari sebuah catatan transaksi akuntansi dalam periode-periode berikutnya. Sehingga dengan adanya penyusunan neraca awal ini akan lebih memudahkan pada penyusunan laporan keuangan.

SKPD bisa menghadapi konflik dalam menentukan nilai wajar dari suatu aset, kewajiban, dan ekuitas dananya saat menyusun neraca awal. Terutama buat aset tetap, di mana aset permanen ini merupakan tanggung jawab atau hak berdasarkan Satuan kerja Pemda (SKPD). Cara menentukan nilai wajar aset, kewajiban, dan ekuitas dana pada neraca awal.

Berikut di bawah ini merupakan langkah-langkah dalam penyusunan neraca awal SKPD, yaitu di antaranya:

1. Tahap pertama adalah dengan menciptakan tim teknis Satuan Kerja Pemerintah Daerah. Untuk mendukung penyusunan neraca awal, melibatkan bendahara penerimaan, bendahara pengeluaran, bendahara pemegang barang, pejabat penatausahaan keuangan, dan bagian lainnya.
2. Pada tahap kedua, SKPD mengidentifikasi jenis aset dan kewajiban potensial yang dimilikinya. Dengan rujukan utamanya yaitu dalam neraca awal Pemda & mengacu dalam Permendagri No. 13 Tahun 2006 & Peraturan Pemerintah Nomor. 24 Tahun 2005, tentang parameter akuntansi pemerintah.
3. Tahap ketiga melibatkan persiapan daftar atau formulir untuk melakukan inventarisasi fisik serta mengumpulkan dokumen aset dan kewajiban.
4. Tahap keempat, melaksanakan inventarisasi fisik aset per tanggal atau per bulan tertentu.
5. Pada tahap kelima, kita mengumpulkan dokumen terkait untuk melakukan perhitungan mundur dan mendapatkan saldo per 1 Januari.
6. tahap keenam, melakukan penilaian atas kuantitas aset output inventarisasi fisik per 1 januari.
7. Tahap ketujuh: pengumpulan dokumen terkait dan relevan.
8. Tahap kedelapan: identifikasi aset dan kewajiban pada 1 Januari dari dokumen investasi, piutang, aset lainnya, dan kewajiban.
9. Dan untuk tahap kesembilan adalah dengan menentukan nilai aset & kewajiban.
10. tahap kesepuluh adalah melakukan penjurnalan buat pertama kali dalam prosedur penyusunan neraca awal, melakukan pengiriman ke akun yg terpaut, menata
    neraca awal, menata catatan atas laporan keuangan.

Dalam rangka memantapkan pemahaman tentang Mekanisme Pengelolaan Hibah maka kami akan mengadakan “Bimtek Penyusunan Neraca Awal Dan Akhir Pemerintah Daerah“ akan diselenggarakan pada:

JADWAL DIKLAT SEMESTER 1 TAHUN ANGGARAN 2025